Rabu, 08 Juli 2009

Sampel Situs Kapal Punjulharjo Diperiksa di lab BATAN


Sementara orang awam melahap mentah-mentah air asin nan pahit untuk obat, di sisi lain para pakar peneliti melakukan tindakan yang lebih masuk akal. Ditemui di sela-sela melakukan penggalian Situs Kapal Punjulharjo, Peneliti Madya Balai Arkeologi Jogyakarta, Drs Gunadi Mhum menerangkan, untuk menentukan usia situs dapat dilakukan dengan 2 metode yakni, secara geologi dan historis. Yang dimaksud secara geologi adalah mengukur tekstur tanah lokasi penemuan kapal hingga garis pantai.
“Taruh kata tempat ditemukannya perahu ini dahulu merupakan bibir pantai, kemudian pergeseran tanah ke batas pantai yang ada sekarang, kita ukur. Misalkan setiap dua meter terjadi perubahan tekstur tanah, kita anggap berusia setahun dan jarak antara temuan dengan pantai sekarang satu kilometer, berarti ada interval lima ratus meter, ini bisa diartikan usia situs sekitar lima ratus tahun,”paparnya.
Adapun secara historis yakni menarik garis lurus antara pelabuhan tertua yang pernah ditemukan dengan lokasi situs. Dengan menarik garis dapat kita hitung guna menentukan usia situs.
“Kita telah menetapkan Canggi merupakan pelabuhan tertua era kerajaan Majapahit. Maka sebagai tolok ukurnya, kita tarik garis antara pelabuhan Canggi dengan situs. Sejajar, kemiringan ke kiri atau ke kanan dengan menggunakan rumus matematika akan dapat dihitung usia temuan ini,”jelas Gunadi.

Tidak ada komentar: